Kamis, 03 Oktober 2013

alkena



"ALKENA"
Pengertian alkena
Alkena atau olefin dalam kimia organik adalah hidrokarbon tak jenuh dengan sebuah ikatan rangkap dua antara atom karbon. Alkena asiklik yang paling sederhana, yang membentuk satu ikatan rangkap dan tidak berikatan dengan gugus fungsional manapun, maka akan membentuk suatu kelompok hidrokarbon dengan rumus umum CnH2n. [
Alkena yang paling sederhana adalah etena atau etilena (C2H4) Senyawa aromatik seringkali juga digambarkan seperti alkena siklik, tapi struktur dan ciri-ciri mereka berbeda sehingga tidak dianggap sebagai alkena


Rumus Umum Alkena
Alkena adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh yang memiliki satu ikatan rangkap (C = C). Senyawa yang mempunyai dua ikatan rangkap disebut alkadiena, yang mempunyai tiga ikatan rangkap disebutalkatriena,dan seterusnya.
Bagaimana rumus umum alkena? Perhatika                           c                                c              n senyawa-senyawa di bawah ini kemudian bandingkan!
http://www.chem-is-try.org/wp-content/uploads/2011/06/image27.bmp
http://www.chem-is-try.org/wp-content/uploads/2011/06/image28.bmp
Apa kesimpulan yang Anda ambil? Ya benar, alkena ternyata mengikat lebih sedikit dua atom hidrogen dibandingkan alkana. Karena rumus umum alkana CnH2+ 2, maka rumus umum alkena adalah :
CnH2n
(James E.Brady, 1990)
Tata Nama Alkena
1) Alkena rantai lurus
Nama alkena rantai lurus sesuai dengan nama–nama alkana, tetapi dengan mengganti akhiran –ana menjadi –ena.
Contoh:
• C2H4etena
• C3H6propena
• C4H8butena
2) Alkena rantai bercabang
Urutan penamaan adalah:
a) Memilih rantai induk, yaitu rantai karbon terpanjang yang mengandung ikatan rangkap.
Contoh:
http://www.chem-is-try.org/wp-content/uploads/2011/06/image30.bmp
b) Memberi nomor, dengan aturan penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai induk, sehingga ikatan rangkap mendapat nomor terkecil (bukan berdasarkan posisi cabang).
Contoh:
http://www.chem-is-try.org/wp-content/uploads/2011/06/image31.bmp
c) Penamaan, dengan urutan:
- nomor atom C yang mengikat cabang
- nama cabang
- nomor atom C ikatan rangkap
- nama rantai induk (alkena)
Contoh:
http://www.chem-is-try.org/wp-content/uploads/2011/06/image32.bmp
(John Mc. Murry Fay 4th ed)
Keisomeran Alkena
Alkena mempunyai dua keisomeran sebagai berikut.
1) Keisomeran Struktur
Keisomeran struktur, yaitu keisomeran yang terjadi jika rumus molekul sama, tetapi rumus struktur berbeda. Keisomeran pada alkena mulai ditemukan pada C4H8 terus ke suku yang lebih tinggi. Perhatikan contoh di bawah ini!
a) C4H8 mempunyai tiga macam isomer, yaitu:
http://www.chem-is-try.org/wp-content/uploads/2011/06/image33.bmp
b) C5H10 mempunyai lima macam isomer, yaitu:
http://www.chem-is-try.org/wp-content/uploads/2011/06/image34.bmp
2) Keisomeran Geometri
Keisomeran geometri, yaitu keisomeran yang terjadi karena perbedaan orientasi gugus-gugus di sekitar C ikatan rangkap.
Contoh:
2–butena mempunyai dua isomer geometri, yaitu cis–2–butena dan
trans–2–butena.
http://www.chem-is-try.org/wp-content/uploads/2011/06/image35.bmp
Syarat terjadinya isomer geometri adalah apabila masing-masing atom karbon yang berikatan rangkap mengikat 2 atom atau 2 gugus yang berbeda, sehingga jika atom atau gugus yang diikat tersebut bertukar tempat, maka strukturnya akan menjadi berbeda.

Sifat Fisik alkena
Nama alkena
Rumus molekul
Mr
Titik leleh (0C)
Titik didih (0C)
Wujud pada 25 0C
Etena
C2H4
28
-169
-104
gas
Propena
C3H6
42
-185
-48
gas
1-Butena
C4H8
56
-185
-6
gas
1-Pentena
C5H10
70
-165
30
cair
1-Heksena
C6H12
84
-140
63
cair
1-Heptena
C7H14
98
-120
94
cair
1-Oktena
C8H16
112
-102
122
cair
1-Nonena
C9H18
126
-81
147
cair
1-Dekena
C10H20
140
-66
171
cair
Rumus umum
CnH2n












1.Titik didih dan titik leleh alkena naik dengan pertambahan nilai Mr.
2.Alkena bersifat non-polar sehingga sukar larut dalam pelarut polar seperti air,
   tetapi mudah larut dalam pelarut organik non-polar seperti etanol.
3.Sifat fisis alkena (titik didih dan titik leleh) dengan Mr yang sama (isomer)
   untuk rantai lurus lebih tinggi dari rantai bercabang.
4.Titik didih senyawa alkena yang berisomer geometri, struktur cis lebih tinggi dari trans. Mislanya cis-2-butena (3,7 0C) lebih tinggi dari trans-2-butena (0,8 0C).
5.C2-C4 berwujud gas, C5-C17 berwujud cair, dan C18 dst berwujud padat.


Sifat kimia alkena
Alkena lebih reaktif dibandingkan alkana, karena memiliki ikatan rangkap dua C=C.

~Reaksi yang terjadi pada alkena :
1.Reaksi adisi alkena (ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal)

a.Reaksi alkena dengan halogen (halogenasi)
CH2=CH2   +  Cl                    CH2Cl-CH2Cl
Etena klorin 1,2-dikloroetana

b.Reaksi alkena dengan hidrogen (hidrogenasi)
CH2=CH2(g)    +  H2(g)    katalis Ni/Pt       CH3-CH3(g)
Etena etana
c.Reaksi alkena dengan hidrogenhalida/asam halida (hidrohalogenasi)
Aturan Markovnikov : pada alkena tidak simetris atom H dari asam halida (HX) akan  terikat pada atom C yang mempunyai ikatan rangkap dan mengikat atom H lebih banyak.
CH3CH=CH2  +  HBr      CH3CH-CH3Br
1-propen a2-bromopropana

d.Reaksi alkena dengan air (hidrasi)
Alkena bereaksi dengan air membentuk alkohol.
CH2=CH2(g)   +  H2O     katalis H+               CH3-CH2-OH(g)
Etena 300 0C, 70 atm        etanol              

e.Reaksi alkena dengan asam sulfat (H2SO4)
CH2=CH2(g)  +  H2SO4                       
CH3-CH2-OSO3H + H2O             
C2H5OH + H2SO
suhu ruang panas

f.Polimerisasi adisi pada alkena
Pada senyawa alkena jika antara molekul-molekul (manomer) yang sama mengadakan reaksi adisi, maka akan terbentuk molekul-molekul besar dengan rantai yang panjang. Peristiwa ini disebut polimerisasi. Polimer-polimer sintesis banyak dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh polimer dari alkena misalnya polietilen (plastik), polivinil klorida (pipa paralon), dan politetraetena (teflon).
Polimerisasi etena : n/2(CH2=CH2)                         
(CH2)n Etena katalis polietena

2.Pembakaran alkena
C2H4(g)  +  3O2(g)                     
2CO2(g)  +  2H2O(g) , bersifat eksotermik

3.Reaksi oksidasi alkena
      OH-
CH2=CH2   +  KMnO4                              
CH2OH-CH2OH 
      Etena 1,2-etanadiol (etilen glikol)




5 komentar:

  1. Permasalahan
    Mengapa alkena itu bisa lebih reaktif dari pada alkana ? Jelaskan ?

    BalasHapus
  2. baik saudari Ellisa Putriyani, saya akan menjawab permasalahan anda.
    alkena bisa lebih reaktif dari pada alkana karena alkena kurang jenuh dibanding alkana. Semua ikatan kimia dalam alkana adalah ikatan tunggal, sedangkan alkena memiliki ikatan rangkap. Ikatan rangkap inilah yang mudah diserang oleh atom lain karena kekuatan ikatan kedua pada ikatan rangkap bersifat lemah. Hal ini yang menyebabkan alkena lebih reaktif. Alkana tidak reaktif karena tidak memiliki ikatan rangkap.
    terima kasih.

    BalasHapus
  3. assalamualaikum,,,,
    baiklah saya akan mencoba menjawab permasalahan anda,,,
    Menurut saya karena
    alkena kurang jenuh dibanding alkana. Semua ikatan kimia dalam alkana adalah ikatan tunggal, sedangkan alkena memiliki ikatan rangkap. Nah, ikatan rangkap inilah yang gampang diserang oleh atom lain karena kekuatan ikatan kedua pada ikatan rangkap sifatnya lemah. Hal ini yang menyebabkan alkena lebih reaktif. Alkana tidak reaktif karena tidak memiliki ikatan rangkap.

    BalasHapus
  4. baiklah saya akan menjawab permasalahan anda,,,,
    Menurut pendapat saya itu
    dikarenakan terdapat ikatan rangkap (double bond) pada senyawa alkena sehingga lebih mudah diattack oleh nukleofil. biasanya yg menyerang adalah atom-atom yang lebih elektronegatif, sehingga ikatan rangkap pada alkena menjadi hilang.reaksi alkena menjadi alkana dikenal dengan reaksi adisi.

    BalasHapus
  5. menurut saya hal itu disebabkan karena alkena kurang jenuh dibanding alkana. Semua ikatan kimia dalam alkana adalah ikatan tunggal, sedangkan alkena memiliki ikatan rangkap. Nah, ikatan rangkap inilah yang gampang diserang oleh atom lain karena kekuatan ikatan kedua pada ikatan rangkap sifatnya lemah. Hal ini yang menyebabkan alkena lebih reaktif. Alkana tidak reaktif karena tidak memiliki ikatan rangkap.
    terima kasih

    BalasHapus